Home Edisi Cetak Kesehatan Solusi Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Solusi Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Friday, 23 November 2007 11:49
E-mail Print PDF
User Rating: / 1
PoorBest
Article Index
Solusi Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Terapi Hipnotis
All Pages
Page 1 of 2
Benarkah waterbirth dan hypnobirthing bisa mengurangi rasa sakit dan aman dilakukan saat bersalin?
Persalinan dalam air (waterbirth)Artis penyanyi terkenal Oppie Andaresta menjalani persalinan dalam air awal Juli lalu. Dia melahirkan anak pertamanya di sebuah klinik bersalin di daerah Ubud, Bali. Menurut pengakuannya, rasa sakit melahirkan tidak terlalu dirasakannya. Sang bayi pun lahir dengan selamat dan dalam keadaan sehat.
Melahirkan dalam air pada prinsipnya sama dengan persalinan normal seperti persalinan biasa di atas tempat tidur. Bedanya hanya media yang digunakan. Kolam plastik berisi air hangat digunakan untuk berendam sang ibu. Cara ini telah lama dipraktekkan di negara-negara Eropa, Amerika dan beberapa negara Asia. Di Indonesia, cara ini diperkenalkan sejak tahun 2006 di sebuah rumah bersalin di Jakarta. Sebelumnya, operasi caesar adalah alternatif bagi ibu yang takut rasa sakit bersalin secara normal. Walaupun tanpa indikasi medis yang kuat, operasi caesar dijalani agar terhindar dari rasa sakit. Bahkan beberapa tahun yang lalu, cara ini sempat menjadi tren tersendiri di kalangan para ibu khususnya para artis.
Dr. Tamtam Otamar Samsudin, SpOG, dokter yang pertama kali menolong persalinan dalam air, menjelaskan bahwa berkurangnya rasa sakit dan rasa nyamanlah yang membuat banyak ibu meminati jenis persalinan yang tergolong baru ini. Rata-rata pasien yang menjalaninya adalah ibu-ibu muda berumur 20-30 tahun. Biasanya melahirkan anak pertama atau kedua. Alasan memilih cara ini pada umumnya karena ibu takut mengalami rasa sakit yang hebat saat bersalin.
Terjadinya rasa sakit yang hebat disebabkan oleh ketakutan yang memicu tegangnya otot polos di dalam tubuh, pembuluh darah menyempit dan membuat pasokan oksigen menjadi berkurang. Mulut rahim menjadi kaku dan impuls rasa sakit di rahim bertambah. Berkurangnya rasa sakit terjadi karena adanya relaksasi otot-otot tubuh saat ibu berendam di dalam air hangat. Bibir vagina menjadi lebih elastis dan rileks sehingga robekan/pengguntingan bibir vagina dapat dihindari. Saat rileks, tubuh memproduksi hormon endorphin yang berguna untuk menghambat rasa sakit. Sakit bersalin pun berkurang 40-70 persen.
Lebih lanjut dokter yang telah berhasil membantu 68 persalinan dalam air ini, menjelaskan teknik waterbirth secara rinci. Ibu masuk ke dalam kolam plastik berisi air hangat dengan suhu 36-37 derajat Celcius. Saat ibu masuk, mulut rahim harus sudah pembukaan enam. Air kolam haruslah higienis untuk mencegah penularan kuman lewat media air. Air akan diisikan sampai sebatas dada si ibu.
Sifat air yang memiliki daya apung, secara tidak langsung mengurangi berat badan ibu sehingga ibu dapat bergerak bebas. Air juga bersifat menenangkan dan membuat ibu merasa nyaman. Hal ini penting karena bila ibu secara fisik rileks, mentalnya juga akan rileks dan dapat berkonsentrasi untuk mengejan. Suhu air yang hangat akan meningkatkan kontraksi rahim dan memperlancar aliran darah pada tubuh ibu.
Kelebihan lainnya, persalinan dalam air berjalan lebih cepat dibandingkan cara konvensional di atas tempat tidur. Sebagai perbandingan, bila persalinan biasa mulai dari pembukaan lima sampai pembukaan lengkap (yaitu pembukaan sepuluh) rata-rata terjadi delapan jam. Sedangkan bila si ibu berendam dalam air, tahap di atas dapat berlangsung sekitar setengah sampai dua jam.
Selain itu, bayi yang dilahirkan lewat proses persalinan dalam air memiliki tingkat stres dan trauma yang lebih kecil. Ini dimungkinkan karena saat ibu berendam dalam air hangat, otot panggul lebih rileks sehingga jalan lahir menjadi lebih lebar. Kepala bayi pun dapat keluar lebih mudah. Trauma atau cedera kepala yang minimal memungkinkan bayi memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding bayi yang lahir dengan cara biasa. Di samping itu, suhu air kolam yang hampir sama dengan suhu air ketuban dalam rahim membuat bayi tidak mengalami stres. Di Amerika, bayi dikeluarkan dari air pada sepuluh detik pertama setelah lahir dan ditidurkan dalam gendongan ibu. Pada saat itu bayi masih bernafas dengan plasenta.
Perlu diperhatikan, risiko air kolam tertelan oleh bayi cukup besar. Apabila terjadi temperature shock saat bayi meluncur di dalam kolam, bayi akan terangsang bernafas dan dapat menelan air. Bila proses persalinan lama, hati-hati terhadap bahaya hipotermia (suhu tubuh terlalu rendah) pada ibu. Oleh karena itu, perlu tim yang terdiri dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak, bidan, yang mampu bekerja sama demi keselamatan ibu dan bayi.
Pada dasarnya persalinan dalam air aman dan cukup nyaman. Tetapi tidak semua ibu dapat menjalani cara ini. Ibu yang memiliki penyakit darah tinggi pada kehamilan/preeklampsia, menderita herpes atau HIV/AIDS, mengandung janin kembar, dan kehamilan sungsang tidak diperbolehkan menjalani cara persalinan jenis ini. Pengalaman di lapangan menunjukkan ada beberapa ibu yang gagal menjalaninya akibat tidak majunya pembukaan mulut rahim. Bila terjadi hal tersebut, operasi caesar adalah jalan terakhir.
Dengan berbagai manfaat dari teknik melahirkan yang tergolong baru di Indonesia ini, banyak ibu yang berminat menjalaninya. Bila Anda tertarik, Anda harus mempersiapkan dana persalinan lebih banyak dibandingkan dengan persalinan normal biasa. Di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan menawarkan persalinan waterbirth dengan harga sekitar delapan juta rupiah. DGR (BI 51)
Syarat Waterbirth:
1. Tidak memiliki penyakit infeksi seperti hepatitis, herpes, HIV/AIDS sebab dikhawatirkan kuman mengontaminasi air dalam kolam.
2. Tidak memiliki penyakit darah tinggi selama kehamilan/preeklampsia.
3. Tidak mengalami perdarahan atau riwayat perdarahan pada persalinan sebelumnya.
4. Tidak memiliki kelainan jantung dan kencing manis yang perlu penanganan khusus.
5. Tidak mengandung janin kembar.
6. Letak bayi tidak sungsang atau melintang.
7. Tidak ada lilitan tali pusat yang membahayakan bayi.
Sabtu, 22 Agustus 2009
Hypno Selling
Oleh : Ronny FR
Belakangan soal hipnotis banyak diperbincangkan oleh praktisi pemasaran dan penjualan. Banyak workshop, seminar, atau pelatihan diadakan untuk membekali para praktisi mengembangkan kemampuan mereka. Adakah relevansi ilmu yang sedang “in” ini dengan dunia direct selling.
Sebenarnya apa pengertian hipnotis ?
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, di mana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan. Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus.
Hipnotis sering diidentikkan dengan kejahatan gendam. Apa bedanya ?
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih). Semua teknik diatas disebut sebagai teknik hipnotis.
Pada umumnya kesuksesan penggunaan teknik hipnotis memerlukan kerjasama antara penghinotis dan yang dihipnotis. Artinya seseorang bisa saja menolak untuk dihipnotis dengan cara ini. Sebenarnya tidak ada yang namanya orang menghipnotis orang lain. Yang sebenarnya adalah seseorang menghipnosis diri sendiri dengan dibantu oleh orang lain (penghipnotis) sebagai fasilitatornya. Semua proses hipnotis adalah self hypnosis, yang dipandu (difasilitasi) oleh seorang penghipnotis.
Sedangkan untuk teknik mistik, tidak diperlukan kerjasama antara penghipnotis dengan yang dihipnotis. Di sini pelaku menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk mengakses alam bawah sadar orang lain. Umumnya teknik ini dikenal sebagai ilmu gendam, cablek, dan lain-lain yaitu menggunakan azimat dan mantra tertentu yang diperoleh melalui laku (ritual atau prosesi mistis) tertentu.
Memang ada juga kejahatan yang menggunakan hipnotis dan tidak menggunakan ilmu gendam (mistik), namun menggunakan kekuatan kata-kata. Biasanya ini dilakukan pada orang yang mudah dibuat bingung, saat di terminal, dan keramaian.
Apakah ilmu hipnotis ini ada dasar ilmiahnya? Jelaskan !
Sejak tahun 1815, Abbe Jose Castodi de Faria, sudah melakukan penelitian hipnotis secara ilmiah. Dilanjutkan berbagai tokoh semacam Emile CouĂ©, Dr. James Braid (1848), Milton Erickson, MD dan sebagainya. Tahun 1955, British Medical Association (sekarang disebut BHA atau British Hypnotherapy Association) mengesahkan hypnotherapy sebagai “valid medical treatment”. Tahun 1958, American Medical Association (AMA) men-support hypnotherapy untuk keperluan medis. Setelah 1950, banyak berdiri asosiasi profesional di berbagai negara.
Belakangan hipnotis dimanfaatkan sebagai salah satu teknik pengembangan diri. Apakah hal itu mungkin ?
Ya, jelas bisa. Pada umumnya, program pengembangan diri terkadang gagal karena individu tidak berhasil meyakinkan diri sendiri untuk berubah karena mengalami yang namanya “self-sabotage”. Proses self sabotage adalah proses di mana alam sadar menyabot proses mental yang tengah dilakukan seseorang pada saat ia ingin melakukan perubahan diri.
Misal: seseorang melakukan afirmasi di depan kaca dan mengatakan “Saya orang yang sukses” sebanyak 100 kali, namun setiap kali ia mengatakan itu, di sisi pikirannya terbersit suatu keraguan, kesangsian, “Masak sih, selama ini saya toh gagal….” Nah, pikiran ini berasal dari fungsi alam sadar yang terus-menerus mengontrol dan mengkritisi segala sesuatu yang masuk ke pikiran.
Jadi di sini, alam sadar justru mensabotase kehendak kita untuk berubah, dengan cara menyajikan berbagai “realitas” dan “fakta lampau” bahwa kita bukanlah orang yang sukses.
Saat ini sejumlah trainer atau coach menawarkan hipnotis untuk membantu para pemasar atau penjual. Apakah bisa ?
“Bisa!” Hipnotis bisa dimanfaatkan dalam dua aspek; pertama, menghipnotis si sales person untuk self improvement, dan kedua menghipnotis orang lain (customer) agar lebih percaya dengan si penjual.
Pertama, dalam pelatihan yang saya lakukan, misalnya saya menghipnotis trainee agar tidak fobia menelepon atau fobia prospecting. Hipnotis juga bisa membuatnya lebih percaya diri saat presentasi, lebih percaya akan goal pribadinya, lebih berenergi, dst.
Kedua, hipnotis verbal atau yang dikenal dengan teknik sugesti (indirect communication). Secara sederhana, teknik ini menggunakan pola-pola bahasa tertentu (hypnotic language pattern) untuk mengakses pikiran bawah sadar lawan bicara sehingga bisa dipengaruhi. Di sini seorang sales belajar menggunakan pola-pola kata yang berkekuatan sugesti untuk mempengaruhi prospek agar membeli.
Contoh yang sering dipakai didunia DS/MLM atau asuransi adalah yang disebut dengan “double binding”, yaitu mengarahkan pikiran prospek untuk memilih A atau B yang keduanya berarti membeli, dan jangan sampai berpikir tidak membeli. Misalnya, penjual bertanya: “Mau beli berapa kilo?”, “Mau dibawa sendiri atau diantar”, “Anda mau mengambil produk paket yang ada diskon tambahan atau memilih kombinasi produk sendiri?”, dan seterusnya.
Apakah hal itu tidak bertentangan dengan moral dan etika bisnis ?
Dengan menggunakan pola kata hipnotis, maka seseorang prospek akan menjadi lebih “lunak” dan sugestif sehingga ia mau menbeli produk atau jasa itu. Pada saat ia tahu bahwa produk atau jasa tadi ternyata memang dia sangat perlukan, maka ia akan berterima kasih. Disini jelas terlihat bahwa apabila seorang salesperson menjual produk atau jasa yang kualitasnya buruk, namun ia menggunakan bahasa hipnotis, maka ini tidak beda dengan bunuh diri. Karena cepat atau lambat kastemernya akan menyadari bahwa ia tidak mendapatkan janji seperti yang disampaikan si salesperson. Jadi penggunaan bahsa hipnotis untuk marketing atau sales seharusnya dalam batas koridor untuk membantu seseorang supaya berani dan siap untuk segera mengambil keputusan membeli.
Menurut anda, apakah hipnotis ini bisa benar-benar dimanfaatkan secara sehat dan maksimal dalam pengembangan bisnis seseorang?
Bisa! Gunakanlah hipnotis untuk menghipnotis diri Anda sendiri. Terutama untuk meng-install berbagai sikap positif, perilaku asertif, percaya diri, dll.
Hal apa yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku DS/MLM ?
Dalam dunia direct selling, beberapa tantangan terbesar seorang salesperson adalah :
1. Self motivating (selalu bisa memotivasi diri) dan self determination (punya goal yang jelas);
2. State management (selalu bisa mengelola kondisi pikiran dan mentalnya, yang akan menghadapi penolakan, keberatan, pelecehan, penghinaan dan ditinggalkan oleh grup).
3. Positive self image (selalu bisa melihat diri sendiri positif dan tidak melakukan self depreciation, atau self blaming, dst).
4. Positive Belief System (selalu percaya bahwa apa yang dijualnya adalah sesuatu yang positif, berguna, dan dalam rangka menolong orang lain supaya lebih baik, lebih mudah, lebih sukses kehidupannya - bukannya menjebak orang supaya membeli agar dirinya mendapat komisi.
5. Rapport Skill (selalu bisa memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan mitra kerja dan prospek).
6. Persuasion skill dan handling objection.
Bisa dilihat, dari seluruh poin di atas, kita menggunakan hipnotis justru ditujukan pada diri si salesperson. Sedangkan hanya dua poin terakhir kita memanfaatkan pola bahasa hipnotis untuk mempengaruhi orang lain (dengan tujuan baik).
Saran anda bagi para penjual langsung yang ingin mencoba teknik hipnotis ini ?
Ikuti pelatihan atau dapatkan bimbingan dari coach atau trainer yang berlisensi jelas. Gunakan hipnotis untuk memperbaiki kualitas diri, jauh lebih penting dari pada untuk mempengaruhi prospek. Ingat pameo yang mengatakan “Prospect buy you, not your products”. Hindari membohongi prospek dengan cara apa pun, baik cara hipnotis maupun non hipnotis. Juallah produk yang memang berkualitas, sehingga tidak menjadi bumerang bagi Anda.
Belakangan soal hipnotis banyak diperbincangkan oleh praktisi pemasaran dan penjualan. Banyak workshop, seminar, atau pelatihan diadakan untuk membekali para praktisi mengembangkan kemampuan mereka. Adakah relevansi ilmu yang sedang “in” ini dengan dunia direct selling.
Sebenarnya apa pengertian hipnotis ?
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, di mana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan. Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus.
Hipnotis sering diidentikkan dengan kejahatan gendam. Apa bedanya ?
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih). Semua teknik diatas disebut sebagai teknik hipnotis.
Pada umumnya kesuksesan penggunaan teknik hipnotis memerlukan kerjasama antara penghinotis dan yang dihipnotis. Artinya seseorang bisa saja menolak untuk dihipnotis dengan cara ini. Sebenarnya tidak ada yang namanya orang menghipnotis orang lain. Yang sebenarnya adalah seseorang menghipnosis diri sendiri dengan dibantu oleh orang lain (penghipnotis) sebagai fasilitatornya. Semua proses hipnotis adalah self hypnosis, yang dipandu (difasilitasi) oleh seorang penghipnotis.
Sedangkan untuk teknik mistik, tidak diperlukan kerjasama antara penghipnotis dengan yang dihipnotis. Di sini pelaku menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk mengakses alam bawah sadar orang lain. Umumnya teknik ini dikenal sebagai ilmu gendam, cablek, dan lain-lain yaitu menggunakan azimat dan mantra tertentu yang diperoleh melalui laku (ritual atau prosesi mistis) tertentu.
Memang ada juga kejahatan yang menggunakan hipnotis dan tidak menggunakan ilmu gendam (mistik), namun menggunakan kekuatan kata-kata. Biasanya ini dilakukan pada orang yang mudah dibuat bingung, saat di terminal, dan keramaian.
Apakah ilmu hipnotis ini ada dasar ilmiahnya? Jelaskan !
Sejak tahun 1815, Abbe Jose Castodi de Faria, sudah melakukan penelitian hipnotis secara ilmiah. Dilanjutkan berbagai tokoh semacam Emile CouĂ©, Dr. James Braid (1848), Milton Erickson, MD dan sebagainya. Tahun 1955, British Medical Association (sekarang disebut BHA atau British Hypnotherapy Association) mengesahkan hypnotherapy sebagai “valid medical treatment”. Tahun 1958, American Medical Association (AMA) men-support hypnotherapy untuk keperluan medis. Setelah 1950, banyak berdiri asosiasi profesional di berbagai negara.
Belakangan hipnotis dimanfaatkan sebagai salah satu teknik pengembangan diri. Apakah hal itu mungkin ?
Ya, jelas bisa. Pada umumnya, program pengembangan diri terkadang gagal karena individu tidak berhasil meyakinkan diri sendiri untuk berubah karena mengalami yang namanya “self-sabotage”. Proses self sabotage adalah proses di mana alam sadar menyabot proses mental yang tengah dilakukan seseorang pada saat ia ingin melakukan perubahan diri.
Misal: seseorang melakukan afirmasi di depan kaca dan mengatakan “Saya orang yang sukses” sebanyak 100 kali, namun setiap kali ia mengatakan itu, di sisi pikirannya terbersit suatu keraguan, kesangsian, “Masak sih, selama ini saya toh gagal….” Nah, pikiran ini berasal dari fungsi alam sadar yang terus-menerus mengontrol dan mengkritisi segala sesuatu yang masuk ke pikiran.
Jadi di sini, alam sadar justru mensabotase kehendak kita untuk berubah, dengan cara menyajikan berbagai “realitas” dan “fakta lampau” bahwa kita bukanlah orang yang sukses.
Saat ini sejumlah trainer atau coach menawarkan hipnotis untuk membantu para pemasar atau penjual. Apakah bisa ?
“Bisa!” Hipnotis bisa dimanfaatkan dalam dua aspek; pertama, menghipnotis si sales person untuk self improvement, dan kedua menghipnotis orang lain (customer) agar lebih percaya dengan si penjual.
Pertama, dalam pelatihan yang saya lakukan, misalnya saya menghipnotis trainee agar tidak fobia menelepon atau fobia prospecting. Hipnotis juga bisa membuatnya lebih percaya diri saat presentasi, lebih percaya akan goal pribadinya, lebih berenergi, dst.
Kedua, hipnotis verbal atau yang dikenal dengan teknik sugesti (indirect communication). Secara sederhana, teknik ini menggunakan pola-pola bahasa tertentu (hypnotic language pattern) untuk mengakses pikiran bawah sadar lawan bicara sehingga bisa dipengaruhi. Di sini seorang sales belajar menggunakan pola-pola kata yang berkekuatan sugesti untuk mempengaruhi prospek agar membeli.
Contoh yang sering dipakai didunia DS/MLM atau asuransi adalah yang disebut dengan “double binding”, yaitu mengarahkan pikiran prospek untuk memilih A atau B yang keduanya berarti membeli, dan jangan sampai berpikir tidak membeli. Misalnya, penjual bertanya: “Mau beli berapa kilo?”, “Mau dibawa sendiri atau diantar”, “Anda mau mengambil produk paket yang ada diskon tambahan atau memilih kombinasi produk sendiri?”, dan seterusnya.
Apakah hal itu tidak bertentangan dengan moral dan etika bisnis ?
Dengan menggunakan pola kata hipnotis, maka seseorang prospek akan menjadi lebih “lunak” dan sugestif sehingga ia mau menbeli produk atau jasa itu. Pada saat ia tahu bahwa produk atau jasa tadi ternyata memang dia sangat perlukan, maka ia akan berterima kasih. Disini jelas terlihat bahwa apabila seorang salesperson menjual produk atau jasa yang kualitasnya buruk, namun ia menggunakan bahasa hipnotis, maka ini tidak beda dengan bunuh diri. Karena cepat atau lambat kastemernya akan menyadari bahwa ia tidak mendapatkan janji seperti yang disampaikan si salesperson. Jadi penggunaan bahsa hipnotis untuk marketing atau sales seharusnya dalam batas koridor untuk membantu seseorang supaya berani dan siap untuk segera mengambil keputusan membeli.
Menurut anda, apakah hipnotis ini bisa benar-benar dimanfaatkan secara sehat dan maksimal dalam pengembangan bisnis seseorang?
Bisa! Gunakanlah hipnotis untuk menghipnotis diri Anda sendiri. Terutama untuk meng-install berbagai sikap positif, perilaku asertif, percaya diri, dll.
Hal apa yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku DS/MLM ?
Dalam dunia direct selling, beberapa tantangan terbesar seorang salesperson adalah :
1. Self motivating (selalu bisa memotivasi diri) dan self determination (punya goal yang jelas);
2. State management (selalu bisa mengelola kondisi pikiran dan mentalnya, yang akan menghadapi penolakan, keberatan, pelecehan, penghinaan dan ditinggalkan oleh grup).
3. Positive self image (selalu bisa melihat diri sendiri positif dan tidak melakukan self depreciation, atau self blaming, dst).
4. Positive Belief System (selalu percaya bahwa apa yang dijualnya adalah sesuatu yang positif, berguna, dan dalam rangka menolong orang lain supaya lebih baik, lebih mudah, lebih sukses kehidupannya - bukannya menjebak orang supaya membeli agar dirinya mendapat komisi.
5. Rapport Skill (selalu bisa memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan mitra kerja dan prospek).
6. Persuasion skill dan handling objection.
Bisa dilihat, dari seluruh poin di atas, kita menggunakan hipnotis justru ditujukan pada diri si salesperson. Sedangkan hanya dua poin terakhir kita memanfaatkan pola bahasa hipnotis untuk mempengaruhi orang lain (dengan tujuan baik).
Saran anda bagi para penjual langsung yang ingin mencoba teknik hipnotis ini ?
Ikuti pelatihan atau dapatkan bimbingan dari coach atau trainer yang berlisensi jelas. Gunakan hipnotis untuk memperbaiki kualitas diri, jauh lebih penting dari pada untuk mempengaruhi prospek. Ingat pameo yang mengatakan “Prospect buy you, not your products”. Hindari membohongi prospek dengan cara apa pun, baik cara hipnotis maupun non hipnotis. Juallah produk yang memang berkualitas, sehingga tidak menjadi bumerang bagi Anda.
Perubahan Paradigma Hipnosis
Hipnotis dan fenomena semacam hipnotis sangat banyak ditemui dalam berbagai format, mulai dari hipnotis yang sangat moderen, sampai dengan ritual-ritual tradisional yang juga menimbulkan gejala hipnotis.
Tanya-jawab pada bagian ini akan membahas perkembangan pengetahuan hipnotis dari jaman ke jaman, serta berbagai penjelasan yang dapat memberikan pemahaman proses metamorfosa pengetahuan hipnotis dari sekedar suatu gejala yang sulit dipahami, hipotesa awal di masa mesmerisme, sampai dengan penyempurnaan formulasi yang mengantarkan hipnotis menjadi salah satu pengetahuan yang ilmiah.
Dari manakah asal muasal pengetahuan hipnotis ?
Tidak begitu diketahui kapan dan dimana fenomena hipnotis mulai dikenal manusia, yang jelas praktek hipnotis dengan berbagai istilah dan sebutan telah ada sejak ribuan tahun silam, tumbuh bersama kebudayaan kuno di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai bentuk ekspresi, pada umumnya berupa ritual penyembuhan dan upacara keagamaan.
Apakah fenomena hipnotis dalam bentuk tradisional juga terdapat di Indonesia ?
Di Indonesia fenomena semacam hipnotis dalam bentuk tradisional dapat dengan mudah diketemukan di berbagai wilayah, antara lain kesenian kuda lumping di pulau jawa, permainan bambu gila di maluku, sampai dengan ritual tusuk keris di sulawesi dan pulau bali.
Lalu kapan hipnotis mulai berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan ?
Sebagian besar literatur menyepakati bahwa era ini dimulai pada abad ke-18, ketika Franz Anton Mesmer seorang intelektual yang berasal dari Austria melakukan penelitian dan membawanya kepada teori animal magnetism. Dari hasil penelitiannya Mesmer meyakini bahwa alam semesta memiliki energi magnet yang berpengaruh terhadap manusia. Berbagai penyakit ditimbulkan karena ketidak seimbangan jumlah magnet ini pada tubuh manusia.
Selanjutnya berdasarkan teori ini, Mesmer melakukan banyak penyembuhan dengan metode merangsang tubuh pasien dengan kepingan-kepingan magnet di bagian-bagian tertentu yang dianggap kekurangan energi magnet. Pada perkembangan berikutnya Mesmer bahkan melakukannya dengan tanpa magnet fisik, melainkan melalui tubuhnya sendiri yang diyakininya dapat menghasilkan daya magnet. Pada tahapan inilah Mesmer mulai menerapkan pola hipnotis walaupun ia tidak menyadarinya.
Metode hypnosis ala mesmer ini dikenal sebagai teknik mesmerisme ini nantinya akan memicu berbagai polemik sekaligus penelitian lebih lanjut dari para ilmuwan barat, yang kelak akan mempengaruhi arah selanjutnya dari pengetahuan hipnotis.
Kapan istilah hipnotis mulai dipergunakan ? Dan apakah kemudian terjadi perubahan teori dalam menyikapi peristiwa hipnotis ?
Dalam perkembangan berikutnya, banyak nama-nama ilmuwan yang meneliti fenomena hipnotis, antara lain James Braid seorang dokter Inggris yang sekaligus merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah “hypnosis”. Yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “hipnotis”.
James Braid mempercayai bahwa “keadaan hypnos” adalah suatu bentuk nervous sleep (tidur saraf) yang diakibatkan oleh perhatian terus menerus (fokus) pada objek tertentu.
Apakah teori James Braid yang menjadi teori dasar bagi hipnotis moderen ?
Bukan ! Setelah James Braid banyak ilmuwan lain yang melanjutkan penelitian fenomena hipnotis, antara lain : Ambroise Auguste Liebeault (Perancis), Jean Martin Charcot (Perancis), Pierre Janet (Perancis), dan masih banyak lainnya.
Pada era ini mulai diyakini bahwa fenomena hipnotis diakibatkan oleh kekuatan dari sugesti, dan dianggap sejak saat inilah hipnotis memulai bentuknya sebagai ilmu pengetahuan.
Berarti pengetahuan hipnotis yang terdapat pada saat ini dilandasi oleh teori yang disusun oleh Liebeault, Charcot, dan Pierre Janet ?
Tidak sepenuhnya, karena pada abad ke-20 terjadi berbagai studi yang membuat paradigma hipnotis menjadi sangat moderen dan efektif untuk diterapkan di berbagai hal.
Beberapa nama besar yang sangat berjasa dalam pengembangan pengetahuan hipnotis di abad-20 ini antara lain Milton H. Erickson, Dave Elman, Charles Tebbets, dan Ormond McGill, mereka semua berasal dari USA.
Siapakah Milton H. Erickson ?
Milton H. Erickson adalah seorang psikiater yang merupakan salah satu legenda besar di dunia hypnotherapy. Erickson merubah paradigma hypnotherapy dari pola authoritarian (otoriter) menjadi pola kerjasama antara hypnotherapist dengan klien.
Sepanjang hidupnya, hampir setiap hari Erickson melakukan hypnotherapy kepada klien dari berbagai kalangan. Dari pengalamannya dalam menangani ribuan klien, Erickson mengembangkan prinsip-prinsip baru dalam proses hipnotis maupun hypnotherapy yang kelak akan dikenal di dunia hypnotherapy moderen sebagai aliran ericksonian hypnotherapy.
Beberapa contoh dari pola ericksonian hypnotherapy adalah penggunaan induksi (sugesti untuk membawa klien ke keadaan hypnos) dalam gaya bahasa tidak langsung, penggunaan metafora dalam sugesti therapeutic, dan teknik-teknik yang menyebabkan proses disorientasi yang dikenal dengan istilah confusion method (metoda membingungkan).
Ericksonian hypnotherapy di kemudian hari juga menjadi salah satu pilar dari pengetahuan NLP (Neuro Linguistic Programming), teknik pemberdayaan diri yang dikembangkan pertama kalinya oleh John Grinder dan Richard Bandler.
Berarti pada saat ini hipnotis moderen berorientasi kepada kekuatan sugesti ?
Jawabannya ya dan tidak, karena pada saat inipun masih banyak yang meyakini pola mesmerisme, biasanya di kalangan stage hypnotist.
Mesmerisme merupakan suatu pola yang tidak dapat selalu dibuktikan, sehingga merupakan pola eksklusif yang tidak dapat dianalisa. Artinya untuk sebagian orang pola ini berhasil, sedangkan sebagian lainnya mungkin tidak, tanpa dapat dianalisa secara akurat.
Pola sugesti merupakan pola yang relatif lebih ilmiah, karena dapat dianalisa dengan bantuan pengetahuan komunikasi dan psikologi praktis. Oleh karena itu 90% pengajaran hipnotis moderen menerapkan pengetahuan yang berbasiskan kepada kekuatan sugesti.
Apakah contoh dari hipnotis yang berbasis Mesmerisme ?
Pada saat ini masih banyak hypnotist yang meyakini prinsip mesmerisme, dan tetap menganggap bahwa energi magnet dapat membawa seseorang ke “keadaan hypnos”.
Praktek mesmerisme secara klasik dapat berupa hipnotis dengan dengan melambaikan telapak tangan naik dan turun di depan wajah subyek, dan diyakini sebagai upaya mengeluarkan magnet yang akan membuat subyek memasuki kondisi Hypnosis.
Praktek mesmerisme yang lain adalah mempercayai adanya “thought projection” atau pengiriman gelombang pikiran yang akan mempengaruhi subyek. Sebenarnya teknik semacam ini lebih tepat dimasukkan ke kelompok pengetahuan ESP (Extra Sensory Perception) yang merupakan bagian dari pengetahuan “mind control” (pengendalian pikiran).
Banyak yang berpendapat bahwa Ormond McGill adalah penganut aliran mesmerisme ?
Ormond McGill merupakan tokoh hipnotis besar dunia yang digelari sebagai “The Dean of American Hypnotists”, sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk memahami berbagai fenomena hipnotis di berbagai tempat di dunia, mulai dari praktek mesmerisme sampai dengan ritual “yoga nidra” dari India.
Ormond McGill juga seorang penghibur yang luar biasa dan telah mempertunjukkan stage hypnosis lebih lama dari siapapun juga.
Ormond McGill bukan penganut mesmerisme, tetapi dia dapat mendemonstrasikan nyaris seluruh metode hipnotis yang pernah ada di muka bumi. Mesmerisme hanyalah salah satu metode dari sekian banyak metode favoritnya ketika beraksi di pertunjukkan stage hypnosis.
Tanya-jawab pada bagian ini akan membahas perkembangan pengetahuan hipnotis dari jaman ke jaman, serta berbagai penjelasan yang dapat memberikan pemahaman proses metamorfosa pengetahuan hipnotis dari sekedar suatu gejala yang sulit dipahami, hipotesa awal di masa mesmerisme, sampai dengan penyempurnaan formulasi yang mengantarkan hipnotis menjadi salah satu pengetahuan yang ilmiah.
Dari manakah asal muasal pengetahuan hipnotis ?
Tidak begitu diketahui kapan dan dimana fenomena hipnotis mulai dikenal manusia, yang jelas praktek hipnotis dengan berbagai istilah dan sebutan telah ada sejak ribuan tahun silam, tumbuh bersama kebudayaan kuno di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai bentuk ekspresi, pada umumnya berupa ritual penyembuhan dan upacara keagamaan.
Apakah fenomena hipnotis dalam bentuk tradisional juga terdapat di Indonesia ?
Di Indonesia fenomena semacam hipnotis dalam bentuk tradisional dapat dengan mudah diketemukan di berbagai wilayah, antara lain kesenian kuda lumping di pulau jawa, permainan bambu gila di maluku, sampai dengan ritual tusuk keris di sulawesi dan pulau bali.
Lalu kapan hipnotis mulai berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan ?
Sebagian besar literatur menyepakati bahwa era ini dimulai pada abad ke-18, ketika Franz Anton Mesmer seorang intelektual yang berasal dari Austria melakukan penelitian dan membawanya kepada teori animal magnetism. Dari hasil penelitiannya Mesmer meyakini bahwa alam semesta memiliki energi magnet yang berpengaruh terhadap manusia. Berbagai penyakit ditimbulkan karena ketidak seimbangan jumlah magnet ini pada tubuh manusia.
Selanjutnya berdasarkan teori ini, Mesmer melakukan banyak penyembuhan dengan metode merangsang tubuh pasien dengan kepingan-kepingan magnet di bagian-bagian tertentu yang dianggap kekurangan energi magnet. Pada perkembangan berikutnya Mesmer bahkan melakukannya dengan tanpa magnet fisik, melainkan melalui tubuhnya sendiri yang diyakininya dapat menghasilkan daya magnet. Pada tahapan inilah Mesmer mulai menerapkan pola hipnotis walaupun ia tidak menyadarinya.
Metode hypnosis ala mesmer ini dikenal sebagai teknik mesmerisme ini nantinya akan memicu berbagai polemik sekaligus penelitian lebih lanjut dari para ilmuwan barat, yang kelak akan mempengaruhi arah selanjutnya dari pengetahuan hipnotis.
Kapan istilah hipnotis mulai dipergunakan ? Dan apakah kemudian terjadi perubahan teori dalam menyikapi peristiwa hipnotis ?
Dalam perkembangan berikutnya, banyak nama-nama ilmuwan yang meneliti fenomena hipnotis, antara lain James Braid seorang dokter Inggris yang sekaligus merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah “hypnosis”. Yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “hipnotis”.
James Braid mempercayai bahwa “keadaan hypnos” adalah suatu bentuk nervous sleep (tidur saraf) yang diakibatkan oleh perhatian terus menerus (fokus) pada objek tertentu.
Apakah teori James Braid yang menjadi teori dasar bagi hipnotis moderen ?
Bukan ! Setelah James Braid banyak ilmuwan lain yang melanjutkan penelitian fenomena hipnotis, antara lain : Ambroise Auguste Liebeault (Perancis), Jean Martin Charcot (Perancis), Pierre Janet (Perancis), dan masih banyak lainnya.
Pada era ini mulai diyakini bahwa fenomena hipnotis diakibatkan oleh kekuatan dari sugesti, dan dianggap sejak saat inilah hipnotis memulai bentuknya sebagai ilmu pengetahuan.
Berarti pengetahuan hipnotis yang terdapat pada saat ini dilandasi oleh teori yang disusun oleh Liebeault, Charcot, dan Pierre Janet ?
Tidak sepenuhnya, karena pada abad ke-20 terjadi berbagai studi yang membuat paradigma hipnotis menjadi sangat moderen dan efektif untuk diterapkan di berbagai hal.
Beberapa nama besar yang sangat berjasa dalam pengembangan pengetahuan hipnotis di abad-20 ini antara lain Milton H. Erickson, Dave Elman, Charles Tebbets, dan Ormond McGill, mereka semua berasal dari USA.
Siapakah Milton H. Erickson ?
Milton H. Erickson adalah seorang psikiater yang merupakan salah satu legenda besar di dunia hypnotherapy. Erickson merubah paradigma hypnotherapy dari pola authoritarian (otoriter) menjadi pola kerjasama antara hypnotherapist dengan klien.
Sepanjang hidupnya, hampir setiap hari Erickson melakukan hypnotherapy kepada klien dari berbagai kalangan. Dari pengalamannya dalam menangani ribuan klien, Erickson mengembangkan prinsip-prinsip baru dalam proses hipnotis maupun hypnotherapy yang kelak akan dikenal di dunia hypnotherapy moderen sebagai aliran ericksonian hypnotherapy.
Beberapa contoh dari pola ericksonian hypnotherapy adalah penggunaan induksi (sugesti untuk membawa klien ke keadaan hypnos) dalam gaya bahasa tidak langsung, penggunaan metafora dalam sugesti therapeutic, dan teknik-teknik yang menyebabkan proses disorientasi yang dikenal dengan istilah confusion method (metoda membingungkan).
Ericksonian hypnotherapy di kemudian hari juga menjadi salah satu pilar dari pengetahuan NLP (Neuro Linguistic Programming), teknik pemberdayaan diri yang dikembangkan pertama kalinya oleh John Grinder dan Richard Bandler.
Berarti pada saat ini hipnotis moderen berorientasi kepada kekuatan sugesti ?
Jawabannya ya dan tidak, karena pada saat inipun masih banyak yang meyakini pola mesmerisme, biasanya di kalangan stage hypnotist.
Mesmerisme merupakan suatu pola yang tidak dapat selalu dibuktikan, sehingga merupakan pola eksklusif yang tidak dapat dianalisa. Artinya untuk sebagian orang pola ini berhasil, sedangkan sebagian lainnya mungkin tidak, tanpa dapat dianalisa secara akurat.
Pola sugesti merupakan pola yang relatif lebih ilmiah, karena dapat dianalisa dengan bantuan pengetahuan komunikasi dan psikologi praktis. Oleh karena itu 90% pengajaran hipnotis moderen menerapkan pengetahuan yang berbasiskan kepada kekuatan sugesti.
Apakah contoh dari hipnotis yang berbasis Mesmerisme ?
Pada saat ini masih banyak hypnotist yang meyakini prinsip mesmerisme, dan tetap menganggap bahwa energi magnet dapat membawa seseorang ke “keadaan hypnos”.
Praktek mesmerisme secara klasik dapat berupa hipnotis dengan dengan melambaikan telapak tangan naik dan turun di depan wajah subyek, dan diyakini sebagai upaya mengeluarkan magnet yang akan membuat subyek memasuki kondisi Hypnosis.
Praktek mesmerisme yang lain adalah mempercayai adanya “thought projection” atau pengiriman gelombang pikiran yang akan mempengaruhi subyek. Sebenarnya teknik semacam ini lebih tepat dimasukkan ke kelompok pengetahuan ESP (Extra Sensory Perception) yang merupakan bagian dari pengetahuan “mind control” (pengendalian pikiran).
Banyak yang berpendapat bahwa Ormond McGill adalah penganut aliran mesmerisme ?
Ormond McGill merupakan tokoh hipnotis besar dunia yang digelari sebagai “The Dean of American Hypnotists”, sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk memahami berbagai fenomena hipnotis di berbagai tempat di dunia, mulai dari praktek mesmerisme sampai dengan ritual “yoga nidra” dari India.
Ormond McGill juga seorang penghibur yang luar biasa dan telah mempertunjukkan stage hypnosis lebih lama dari siapapun juga.
Ormond McGill bukan penganut mesmerisme, tetapi dia dapat mendemonstrasikan nyaris seluruh metode hipnotis yang pernah ada di muka bumi. Mesmerisme hanyalah salah satu metode dari sekian banyak metode favoritnya ketika beraksi di pertunjukkan stage hypnosis.
Langganan:
Postingan (Atom)